Wednesday, June 15, 2011

Misteri Suara Suara Riuh di Tengah Malam


Masih berkaitan dengan suara-suara misterius, ada satu kejadian lain yang hingga kini tak dapat saya lupakan.

Pintu masuk ke kompleks PT. PAL INDONESIA

Sejak akhir tahun 1993 saya bekerja di Departemen Personalia PT. PAL Indonesia, sebuah BUMNIS (Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis) yang berlokasi di kawasan Tanjung Perak, Surabaya. Di PT. PAL ini masih banyak gedung-gedung tua, bahkan ada bangunan yang didirikan tahun 1892.

Bangunan peninggalan Belanda buatan tahun 1892 (lingkaran merah)
di dalam kompleks PT. PAL.

Saat itu saya masih beberapa bulan bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan kapal-kapal niaga dan kapal perang. Suatu sore, Manajer saya mengajak untuk menghadiri rapat di kantor manajemen PT. PAL yang berjarak sekitar 100 meter dari kantor saya. Sudah jadi kebiasaan di sana, bila menggelar rapat sore, pasti pulangnya hampir tengah malam. Walaupun dengan berat hati, sebagai staf yang masih baru, saya manut saja. Bagaimanapun juga, itu adalah proses pembelajaran bagi saya untuk lebih mengenal seluk-beluk pekerjaan di PT. PAL, sekaligus berinteraksi dengan karyawan dari bagian lain.

Benar saja. Hingga jam 10 malam lebih belum ada tanda-tanda rapat bubar. Bahkan makin seru. Saat itulah manajer saya memerintahkan untuk mengambil materi rapat dari meja kerja salah seorang Kepala Bironya, yang kebetulan berkantor satu ruangan dengan saya, dan saat itu tidak ikut rapat.

Jalan menuju kantor Departemen Personalia hanya dihiasi cahaya remang-remang dan harus melalui sebuah gudang tua yang letaknya berseberangan dengan ruang kantor saya. Saya tidak punya pikiran apa-apa, selain rasa kesal yang menggumpal di dada.

Saat “menggeledah” laci meja sang Kepala Biro yang letaknya membelakangi jendela itulah saya mendengar suara riuh, seperti suasana di pasar. Secara reflek saya membuka nako jendela dan mengintip keluar. Astaga, ternyata di luar sangat gelap dan sepi! Tak ada seorangpun di sana.

Dengan bulu kuduk meremang, saya tutup kembali kaca nako dan melanjutkan pencarian materi rapat. Lagi-lagi suara keramaian itu terdengar lagi. Dengan membaca doa-doa sebisanya, saya tenangkan diri dan materi rapat bisa saya temukan, terselip di antara berkas-berkas yang ada di dalam laci.

Lingkaran merah menunjukkan pintu ruang kerja saya.

Keesokan harinya, saya ceritakan pengalaman saya itu ke teman-teman kantor. Sebagai informasi, di PT. PAL ada dua status karyawan, yaitu PNS yang merupakan perbantuan dari TNI-AL dan karyawan murni yang langsung di rekrut oleh PT. PAL. Semua karyawan yang berstatus PNS sudah bekerja di sana sejak sebelum PT. PAL dibentuk oleh BJ. Habibie tahun 1980.

Dari karyawan yang berstatus PNS itulah saya baru mengetahui, bahwa PT. PAL menyimpan banyak misteri berupa kejadian-kejadian gaib. Yang saya alami adalah salah satunya. Diceritakan, bahwa Departemen Personalia dulunya adalah rumah sakit dan ruangan yang saya tempati ada bekas ruang memandikan jenazah!

Keanehan lain

Beberapa minggu kemudian, terjadi keanehan lagi. Siang itu saya baru datang dari ruang komputer dan saat hendak masuk ke ruangan saya, salah seorang PNS wanita menghampiri saya.
“Lho, bapak dari mana?” tanyanya. Saya jawab, “Dari ruang komputer. Kenapa, Bu?”
“Saya baru saja lihat bapak masuk ke ruangan, kok masuk lagi?” katanya, yang membuat saya penasaran.
“Sejak pagi saya di ruang komputer, bu. Baru sekarang ini saya kembali”.
“Ah, bapak jangan bercanda. Saya betul-betul melihat kalau bapak masuk ke situ”, katanya sambil menunjuk pintu ruang kerja saya yang letaknya bersebelahan dengan ruang kerjanya.
“Pak Agus mungkin, bu”, sanggah saya. Pak Agus adalah Kepala Biro yang satu ruang dengan saya.
“Saya ini sudah tua, tapi mata saya masih bisa melihat dengan baik, pak”, ujarnya dengan nada meninggi.

Belum lagi saya menjawab, ibu itu melongok ke ruang kerja saya. Dan memang tidak ada siapa-siapa di sana. Si ibu PNS tetap bersikeras, bahwa ia melihat saya masuk ke ruang itu sementara saya ngotot kalau saya baru saat itu masuk ke sana setelah setengah hari berkutat dengan data-data di ruang komputer.

Beberapa saat kemudian pak Agus datang dan langsung dikonfirmasi keberadaannya pada jam si ibu melihat “saya”. Pak Agus pun menjawab bahwa sejak pagi ia berada di ruang lain yang AC-nya masih berfungsi normal, karena tidak betah berlama-lama di ruangannya sendiri yang gerah akibat AC tua yang hanya menyemburkan angin belaka.

Nah, kalau itu bukan saya, juga bukan pak Agus, lalu siapa?

Dengan adanya kejadian itu, topik mengenai “keangkeran” tempat itu sedikit demi sedikit makin terkuak. Ini di antaranya :

Orang Tua Misterius

Suatu ketika, ada salah seorang teman kantor saya yang datang kepagian karena harus mengantar anaknya yang mengikuti ospek dan harus hadir pagi-pagi. Karena rumahnya jauh, ia memutuskan untuk langsung meluncur ke kantor.

Karena suasana masih sepi, diapun jalan-jalan di halaman sekitar kantor sambil meresapi nikmatnya rokok. Tiba-tiba datang seorang laki-laki tua berpakaian agak kumal menghampirinya untuk minta api. Setelah berbasa-basi sejenak, orang tua itu beranjak dari tempatnya dan masuk ke kantor Departemen Personalia.

Halaman depan kantor Departemen Personalia tempat kemunculan
orang tua misterius.

Hal ini membuat teman saya curiga dan khawatir orang tua itu akan memanfaatkan situasi sepinya kantor untuk melakukan tindak kejahatan. Mencuri misalnya. Maka diam-diam teman saya mengikutinya. Tapi ia keheranan karena di dalam kantor tak dijumpai siapapun. Ia kelilingi ruang demi ruang, tapi orang yang dicurigainya hilang bak ditelan bumi!

Penampakan Nonik Belanda

Misteri berikutnya dialami salah seorang cleaning service. Jam sudah menunjukkan hampir maghrib, tapi ia masih berada di kantor karena diminta oleh manajer saya untuk menemaninya menyelesaikan tugas-tugas kantor. Sambil menunggu, sang cleaning service menyibukkan diri dengan membersihkan beberapa ruang.

Tiba-tiba ia masuk ke ruang kerja manajer dengan wajah ketakutan. Menurut penuturannya, ia melihat seorang wanita bule berpakaian putih berjalan dekat sumur yang ada di kantor tersebut, lalu menghilang!

Tanda lingkaran merah adalah lokasi sumur tempat kerap munculnya
penampakan "Nonik Belanda".

Berdasarkan cerita dari berbagai sumber, lokasi sekitar sumur memang tempat paling angker. Bahkan, satpam yang mendapat giliran ronda malam memilih untuk menjauhi tempat itu, karena di situ sering terlihat sosok misterius seperti yang dilihat oleh sang cleaning service.

Misteri Pintu Digedor

Oh ya, satu kejadian lagi yang saya alami sendiri berkaitan dengan misteri di kantor saya.

Suatu ketika, beberapa tahun setelah kejadian suara riuh, saya mendapat tugas untuk menyiapkan backdrop untuk acara ulang tahun perusahaan. Karena waktu itu belum ada cetak digital ukuran super besar, maka proses pengerjaannya saya kerjakan secara manual, dibantu salah seorang teman kantor dari bagian Diklat. Mengerjakannya pun selepas jam kerja.

Saat waktu menunjukkan jam 11 malam, saya putuskan untuk mengakhiri pekerjaan itu dan dilanjutkan keesokan harinya. Saya berada di ruang kerja saya untuk berbenah, sementara teman saya di ruangannya sendiri yang berjarak sekitar 20 meter. Saat itulah saya mendengar suara salah satu pintu (dalam keadaan terkunci) dekat ruangan saya ditarik-tarik paksa dengan sangat keras hingga menimbulkan suara berisik, seperti digedor. Saya yang sudah selesai berbenah dan hendak mematikan lampu segera keluar untuk melihat siapa yang berulah malam-malam begini. Saya kira teman saya, tapi ternyata tidak ada siapapun di situ! Setengah berlari, saya pun menyusul ke kantor teman saya yang ternyata baru selesai mandi.

Pintu bertanda lingkaran merah inilah yang saya duga digedor secara misterius.
Saya berada di dalam ruangan yang berjarak 2 ruangan dari pintu tersebut
(tanda panah).

Sejak Maret 2010 lalu saya resign dari PT. PAL, tapi kejadian-kejadian misterius itu masih melekat kuat di benak saya. (mp2)



No comments:

Post a Comment

Blog Archive